AdalahDirektorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) yang mengungkap praktik dugaan korupsi itu. Mereka menyatakan ada dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng tahun 2021 sampai dengan Maret 2022. Temuanminyak baru tersebut tengah dalam proses sertifikasi oleh Gaffney Cline & Associates, yang merupakan konsultan migas terkemuka di dunia. Selain itu, berdasarkan pekerjaan Optimisasi Pengembangan Lapangan Lanjutan (OPLL) di Lapangan TB, ITA juga berhasil menemukan tambahan jumlah minyak sebanyak 41 juta barel. Daftarlengkap direktori Oil Industry Consultant di Indonesia Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Minyak dan gas migas adalah salah satu sumber daya alam penghasil energi yang paling dibutuhkan dalam kehidupan manusia pada saat ini. Sumber daya alam ini tidak bisa lepas dari aktivitas sehari-hari karena memberikan sejumlah manfaat. Di Indonesia, energi minyak dan gas masih menjadi andalan utama perekonomian, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Oleh karena itu, kehadiran minyak dan gas sangat penting bagi kehidupan di Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu migas minyak dan gas, bagaimana industrinya, dan apa saja produk-produknya, mari kita simak bersama penjelasan berikut ini. Apa Itu Migas Minyak dan Gas? Minyak dan gas bumi migas adalah sumber daya alam berbentuk zat cair dan zat padat yang tersimpan di dalam reservoir bumi. Reservoir itu sendiri adalah pori-pori batuan pada suatu kolam di perut bumi. Secara ilmiah, minyak dan gas bumi memiliki unsur senyawa yang sangat kompleks. Migas memiliki dua unsur utama, yaitu atom hidrogen H dan karbon C. Oleh karena itu, dalam ilmu kimia, unsur dalam minyak dan gas ini disebut dengan senyawa hidrokarbon CxHy. Migas berperan penting sebagai sumber energi utama di seluruh dunia. Selain itu, minyak dan gas juga merupakan bahan baku untuk produk obat-obatan, kimia, pupuk, pelarut, plastik, dan pestisida. Hampir seluruh sektor industri membutuhkan minyak dan gas. Sebagai komoditas vital yang perannya penting, migas menguasai hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, untuk mengelola minyak dan gas dalam sebuah industri, Pemerintah RI telah menetapkan sejumlah peraturan yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan beserta instrumen pelaksanaannya. Tata kelola atau peraturan pengelolaan industri vital ini mengatur semua lingkup aktivitas usaha, mulai dari kegiatan hulu hingga hilir. Di Indonesia, pengelolaan minyak dan gas migas diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Baca Juga Apa itu Hidrokarbon? Pengertian hingga Urgensinya Industri migas atau perminyakan bukan sebuah industri baru. Bisnis atau industri minyak dan gas telah berkembang sejak awal 1900-an, yaitu pada era Rockafeller dengan standar oilnya. Kegiatan usaha inti core business di industri migas dibedakan menjadi dua, yaitu kegiatan hulu dan kegiatan hilir. Kegiatan hulu industri migas meliputi eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi atau eksploitasi, dan pengangkatan lifting minyak bumi atau gas alam. Setelah itu, ada kegiatan usaha hilir minyak dan gas yang terdiri atas kegiatan usaha pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, dan niaga pemasaran. Industri perminyakan memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Migas menjadi sumber pendapatan APBN dan sumber energi, khususnya BBM. Minyak dan gas di Indonesia menjadi penggerak berbagai sektor kehidupan. Oleh karena itu, industri ini penting kehadirannya bagi masyarakat. Dunia industri migas minyak dan gas bumi mencakup pemrosesan minyak bumi secara global, yaitu mulai dari eksplorasi, ekstraksi, kilang minyak, transportasi, pemasaran, dan penjualan produk minyak bumi. Transportasi dalam industri migas biasanya melalui tanker minyak. Apabila dilihat dari total pendapatannya, proses produksi, distribusi, pengilangan, dan penjualan minyak bumi merupakan industri paling besar di dunia. Di Indonesia, hampir seluruh kegiatan eksplorasi migas dilakukan oleh kontraktor minyak asing yang bekerja sama dengan Pemerintah. Industri migas bersifat industri global, penuh resiko, dan juga mahal karena membutuhkan biaya yang besar. Untuk memastikan adanya hidrokarbon di bawah lapisan bumi, industri migas ini memerlukan peralatan dengan teknologi yang canggih. Baca Juga Mengenal Gas Alam sebagai Suplai Vital Energi Dunia Perusahaan Migas Minyak dan Gas Di Indonesia, ada beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri minyak dan gas. Tiga perusahaan migas terbesar yaitu Mobil Cepu Ltd, PT Chevron Pacific Indonesia, dan PT Pertamina. Di antara ketiga perusahaan itu, salah satunya merupakan perusahaan BUMN, yaitu PT Pertamina. Umumnya, pekerja di perusahaan minyak dan gas terdiri dari beberapa bidang, yaitu teknik, kesehatan masyarakat, hukum, dan ekonomi. Latar belakang teknik yang dibutuhkan di perusahaan migas juga bermacam-macam, misalnya teknik lingkungan, perminyakan, kimia, fisika, metalurgi, kelautan, dan lainnya. Perusahaan migas pada umumnya memiliki sembilan divisi penting, yaitu Health, Safety, Security, Environment Technician Engineering Technology Wells Project Trading Commercial Business Infrastructure atau Shared System Klasifikasi Produk Industri Migas Minyak dan Gas Untuk mendapatkan manfaat secara optimal dari minyak dan gas bumi, para ahli melakukan sejumlah pengolahan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan itu, muncul beberapa klasifikasi yang penting untuk membedakan tipe minyak dan gas bumi yang dijadikan produk siap pakai. Dalam industri migas, ada lima klasifikasi produknya, yaitu 1. Kondensat Klasifikasi pertama adalah kondensat. Kondensat adalah minyak mentah yang bersifat ringan. Gas bumi ini memiliki jenis hidrokarbon yang merupakan produk ikutan dari sumur gas. Kondensat memiliki kandungan gas bumi dalam jumlah yang sangat besar. 2. Gas Kering Klasifikasi produk yang kedua adalah gas kering. Gas kering merupakan fluida yang berada di dalam sebuah reservoir dalam bentuk fase gas yang kemudian tetap dalam kondisi gas ketika dialirkan. Gas alam dianggap kering’ ketika terdiri dari hampir seratus persen metana murni. 3. Gas Basah Klasifikasi ketiga adalah gas basah. Gas basah merupakan gas bumi yang hampir seluruh komposisinya molekul metana. Biasanya, kandungan metana gas basah berkisar antara 80 persen hingga 90 persen. Selain metana, kandungan gas basah adalah etana, pronana, butana, dan komponen lainnya. 4. Minyak Ringan Klasifikasi keempat adalah minyak ringan. Jenis minyak bumi ini berasal dari hasil sulingan minyak bumi. Minyak bumi yang melalui proses penguapan dan pengembunan pada tekanan atmosfer akan menghasilkan minyak ringan. Kandungan kadar logam dan belerang dalam minyak rendah. Selain logam dan belerang, minyak ringan hanya memiliki sedikit kandungan gas bumi. 5. Minyak Berat Klasifikasi terakhir adalah minyak berat. Minyak berat adalah minyak mentah dengan komposisi hidrokarbon berat yang besar. Gas bumi dalam minyak berat sangat sedikit. Bahkan, kandungan gas bumi kadang tidak ada sama sekali. Dari kelima pengklasifikasian produk industri itu, minyak dan gas bumi selanjutnya diolah menjadi produk siap pakai untuk kebutuhan sehari-hari. Produk siap pakai itu misalnya untuk LPG, pupuk, tinta, cat, plastik, petrokimia, bahan bakar diesel, minyak tanah, dan lain-lainnya. Baca Juga Mengenal Minyak Bumi, Sumber Daya Alam penting dalam Kehidupan Manusia Komoditas Ekspor Migas Minyak dan Gas Indonesia memiliki sejumlah komoditas ekspor migas yang unggul di pasar global. Melansir CNN, ada tiga komoditas unggulan minyak dan gas Indonesia, yaitu minyak mentah, hasil minyak dan gas. PT Pertamina Persero sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas bertugas sebagai pengekspor produk migas Indonesia. Contoh komoditas ekspor migas antara lain avtur, pelumas, Marine Fuel Oil MFO, High Speed Diesel HSD, dan lain-lainnya. Kesimpulan Minyak dan gas bumi migas adalah sumber daya alam berbentuk cair padat yang terletak di dalam pori-pori batuan pada suatu kolam di perut bumi. Di Indonesia, minyak dan gas menjadi komoditas utama yang menyumbang pendapatan negara. Oleh karena itu, industri migas menjadi salah satu industri penting. Kegiatan industri migas di Indonesia terdiri dari kegiatan hulu dan kegiatan hilir. Keduanya berperan penting dalam menghasilkan produk-produk minyak dan gas. Produk-produk industri ini dikelompokkan dalam lima klasifikasi, yaitu kondensat, gas kering, gas basah, minyak ringan, dan minyak berat. Seluruh produk dalam industri minyak dan gas bumi ini menjadi komoditas yang penting. Bahkan, beberapa produk itu menjadi komoditas ekspor yang menyumbang keuntungan bagi perekonomian Indonesia. Solar Industri menyediakan pemesanan Bio Solar B30 Non-Subsidi Pertamina, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk proses pembelian, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. [caption id="attachment_126817" align="alignright" width="300" caption="Ilustrasi/Admin Shutterstock"][/caption] Hasil pengelolaan migas di Indonesia memainkan peranan penting dalam proses pembangunan di Indonesia. Jika dilihat dalam APBN, hasil penerimaan migas mencapai 30% dari total penerimaan pemerintah. Dengan alasan inilah industri migas dikatakan industri strategis yang memainkan peranan penting dalam pembangunan. Namun tidak semua stakeholder terutama masyarakat umum mengerti pola pengelolaan migas yang saat ini diterapkan di Indonesia. Model Kontrak Bagi Hasil Production Sharing Contract yang banyak diadopsi oleh negara lain merupakan model yang dikembangkan oleh Indonesia. Tulisan dibawah ini mencoba untuk menggambarkan secara umum pengelolaan migas di Indonesia dalam bentuk Question and Answer. Tulisan ini tidak akan memberikan gambaran mendetail, tetapi mencoba memberikan informasi kepada masyarakat berupa informasi-informasi umum mengenai kontrak migas. Semoga kita bisa lebih memahami mengenai pengelolaan migas dan bisa lebih membuat pengelolaan migas menjadi lebih baik di masa depan Karakteristik Kontrak Bagi Hasil Q Apa itu Kontrak Bagi Hasil Production Sharing Contract/PSC? A Adalah kontrak bagi hasil dimana produksi dibagi berdasarkan prosentase tertentu yang disepakati. Kontrak pengelolaan migas yang ada/pernah ada di Indonesia adalah 1. Konsesi kontraktor memiliki kekuasaan penuh atas minyak yang ditambang dan wajib membayar royalti kepada negara. Kontrak ini tidak ada lagi sejak 1961 2. Kontrak karya merupakan kontrak profit sharing dimana manajemen ada di kontraktor. Kontrak ini tidak ada lagi sejak 1983 3. Production Sharing Contract 4. Technical Assistance Contract produksi yang dibagi hanya diperoleh dari pertambahan produksi setelah secondary recovery. Bukan dari total produksi 5. Joint Operating Body. Kontrak ini sama seperti PSC namun pemerintah/pertamina ikut serta dalam permodalan sehingga komposisi menjadi 50 50. Q Bisa diuraikan secara singkat mengenai contoh Kontrak Bagi Hasil diluar minyak bumi? A Misalkan Anda memiliki lahan seluas 3 ha di Lembang. Anda bekerja di Jakarta sebagai karyawan. Mungkin dengan kesibukan anda saat ini, anda belum bisa mengolah lahan itu menjadi lahan pertanian yang menguntungkan. Untuk optimalisasi, mungkin anda bisa menyewakan lahan tersebut kepada petani setempat. Lahan tersebut bisa disewakan selama waktu tertentu anda mendapatkan uang sewa atau anda bisa meminta mereka akan mengelowa lahan itu dengan sistem bagi hasil. Dari hasil panen yang dihasilkan, anda mungkin mendapatkan 30% dan sisanya menjadi hak petani. Seperti itulah kontrak bagi hasil. Pemerintah memberikan hak kepada perusahaan minyak untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi wilayah kerja tertentu selama periode tertentu. Hasil yang diperoleh akan dibagi sesuai dengan perjanjian Q Apa karakterisitk dari PSC? A Dalam kontrak PSC, semua resiko ada di kontraktor. Negara tidak memiliki eksposure atas resiko kegagalan dalam proses eksplorasi. Jangka waktu kontrak adalah 30 tahun termasuk 6-10 tahun untuk eksplorasi. Seluruh peralatan yang dibeli dalam rangka kontrak PSC menjadi milik negara dan serta adanya kewajiban Domestic Market Obligation DMO untuk kontraktor migas Q Bagaimana perkembangan PSC di Indonesia? A PSC di Indonesia sudah melewati 3 generasi. Generasi pertama 1965 - 1978 dimana cost recovery dibatasi sebesar 40%, bagian kontraktor adalah 35% bersih dan DMO tanpa grace period. Generasi kedua 1978 - 1988 dimana cost recovery tidak ada pembatasan, bagian kontraktor 15% bersih, investment credit sebesar 20% dan DMO dengan harga pasar untuk 5 tahun. Generasi ketiga 1988 - skrg dimana mulai dikenalkan adanya FTP First Tranche Petroleum yang besarnya 20% dari produksi gross serta DMO yang bervariasi antara harga ekspor. Q Mengapa Indonesia memberikan hak kepada perusahaan minyak, terutama asing, untuk mengolah Sumber Daya Migas dibandingkan mengelola sendiri atau melalui BUMN? A Industri minyak dan gas bumi memiliki karakteristik padat modal, padat teknologi dan penuh ketidakpastian resiko. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa didalam perut bumi terkandung minyak dan gas yang memiliki jumlah yang ekonomis. Pada saat awal berdirinya republik, kita belum memiliki modal dan teknologi untuk mencari dan mengelola migas sendiri. Oleh karena itu, kita mengundang perusahaan asing untuk mengelola sumber daya migas kita. Diharapkan terjadi alih teknologi sehingga suatu saat kita bisa mengelola migas sendiri semoga.... Q Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar dan tentunya membutuhkan minyak dalam kehidupan sehari-harinya,bagaimana pemerintah menjamin ketersediaan BBM di dalam negeri? A Berdasarkan kontrak bagi hasil, diatur bahwa kontraktor migas harus menjual bagiannya paling banyak 25% ke dalam negeri. Ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan BBM di pasar dalam negeri. Namun berdasarkan hasil uji materi atas UU no 22/2001 yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi MK, ketentuan tersebut diubah menjadi wajib 25% dari paling banyak. Harga yang ditetapkan bisa berdasarkan harga pasar atau harga tertentu. Ketentuan ini dikenal dengan istilah Domestic Market Obligation DMO. Kontraktor akan mendapatkan DMO fee atas hal ini. Regulator Kegiatan Operasional Migas Q Institusi pemerintah mana yang mengatur kegiatan operasional migas? A Terdapat dua institusi pemerintah yang terlibat dalam kegiatan hulu migas. Yang pertama adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas bumi Ditjen MIGAS serta Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi BPMIGAS Q Lantas apa peranan pertamina dalam pengelolaan Migas? A Pertamina, dalam hal ini PT Pertamina EP, merupakan salah satu kontraktor migas nasional yang mendapatkan hak atas beberapa wilayah kerja di seluruh Indonesia. Jadi posisi Pertamina, dalam hal ini Pertamina EP, sama dengan kontraktor migas lain seperti Medco, Chevron, Exxon. Sebelum adanya UU no 22 tahun 2001 mengenai Minyak dan Gas Bumi, Pertamina merupakan pemegang Kuasa atas pengelolaan migas di Indonesia. Sehingga kontraktor migas menandatangani kontrak dengan Pertamina. Namun dengan UU tsb, dilakukan pemisahan antara regulator dan player. Fungsi regulator diserahkan kepada badan Pelaksana dalam hal ini BPMIGAS sedangkan pertamina disamakan fungsinya seperti kontraktor migas lainnya Q Apa beda BPMIGAS dengan BPH Migas? Apakah keduanya merupakan institusi yang sama A Dalam UU no 22 tahun 2001 mengenai Migas, kegiatan industri migas dibagi menjadi kegiatan hulu mencari sampai menghasilkan produk migas dan kegiatan hilir pemasaran migas. Dahulu kegiatan hilir dikuasi oleh Pertamina, namun sekarang sudah dibuka 100% buat perusahaan lain diluar pertamina. Sehingga bukan hanya SPBU Pertamina yang sering kita lihat tetapi SPBU Shell dan Petronas sudah mulai masuk Indonesia. Institusi yang mengatur kegiatan hulu adalah BPMIGAS sedangkan institusi yang mengatur kegiatan hilir adalah BPH Migas H nya adalah hilir Perhitungan Bagi Hasil Secara Umum Q Berapa besarnya prosentase bagi hasil antara pemerintah dengan kontraktor migas? A Secara umum, prosentase bagi hasil antara pemerintah dan kontraktor sebesar 85 15 untuk minyak dan 70 30 untuk gas. Namun perhitungan secara detail diatur dalam perjanjian masing-masing Q Jika diperoleh minyak sebesar US$ 1,000 apakah pemerintah memperoleh US$ 850? A Pemerintah tidak secara serta merta mendapatkan 85% dari hasil yang diperoleh. Hasil perolehan minyak itu harus dikurangi dulu dengan biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor migas sebelum dibagi ke pemerintah dan kontraktor sesuai prosentase yang diatur dalam kontrak Q Berapa bagian pemerintah jika seandainya ada biaya sebesar US$ 400 dan menghasilkan minyak sebesar US$ 1,000 A Bagian pemerintah adalah 85% dari US$ 600 atau sebesar US$ US$ 510. Sedangkan bagian kontraktor sebesar US$ 490 US$ 400 merupakan penggantian biaya ditambah 15% dari US$ 600 Q Berarti prosentase bagi hasil yang disebutkan diatas bukan prosentase gross tetapi prosentase net? A Benar. Prosentase tersebut adalah prosentase net dimana hasil penerimaan minyak dikurangi biaya-biaya produksi minyak. Biaya ini dimulai dari biaya dalam tahap eksplorasi mencari cadangan migas sampai dengan biaya dalam tahap produksi. Biaya-biaya inilah yang dikenal dengan istilah cost recovery. Dalam contoh perhitungan diatas, porsi pemerintah menjadi 51% sedangkan kontraktor 49% dari penerimaan Biaya Eksplorasi dan Eksploitasi Q Apakah pemerintah langsung mengganti biaya kontraktor migas setiap tahun sesuai dengan jumlah yang mereka keluarkan? A Tidak. Pemerintah akan mulai mengganti biaya kontraktor ketika wilayah kerjanya dinyatakan ekonomis. Maksudnya seluruh biaya dalam tahap eksplorasi mencari cadangan migas tidak akan diganti apabila wilayah kerja tersebut belum dinyatakan komersil memenuhi kriteria ekonomis untuk di eksploitasi Q Berarti ada kemungkinan biaya yang dikeluarkan kontraktor migas tidak diganti oleh pemerintah? A Ya. Biaya yang dikeluarkan oleh kontraktor migas tersebut tidak diganti apabila kontraktor migas tidak menemukan cadangan minyak atau menemukan cadangan migas namun cadangan yang ditemukan tidak dinyatakan ekonomis oleh pemerintah. Sehingga dalam hal ini, pemerintah tidak menanggung resiko sama sekali jika ada pengeboran yang gagal Q Kapan suatu wilayah kerja dinyatakan komersil? A Wilayah kerja dinyatakan komersil apabila perkiraan cadangan migas dapat menutup biaya yang telah dikeluarkan dalam tahap eksplorasi dan menutup biaya produksi migas mengambil dan mengolah migas dari perut bumi Q Apa yang dimaksud tahap ekspolitasi? A Tahap ekslploitasi merupakan tahap lanjutan dari tahap eksplorasi. Jika dalam tahap eksplorasi, tujuan utamanya adalah mencari cadangan migas terbukti proven reservoir maka tahap eksploitasi bertujuan untuk mengambil cadangan tersebut dari perut bumi Q Berarti dalam tahap ini mulai dibangun fasilitas produksi? A Benar. Tahap ini dimulai dari pengeboran sumur produksi sampai dengan pembuatan fasilitas produksi yang diperlukan. Q Apakah biaya yang terjadi di tahap ini langsung diganti oleh pemerintah? A Penggantian biaya kontraktor migas cost recovery dimulai dalam tahap ini. Biaya eksploitasi akan diganti setelah biaya dalam tahap eksplorasi sudah diganti semua. Biaya dalam tahap eksplorasi ini sering dikenal dengan istilah sunk cost Komponen Biaya Cost Recovery Q Bagaimana penggolongan biaya yang bisa di cost recovery? A Biaya yang bisa di cost recovery terdiri dari tiga macam 1. Unrecovered Cost Biaya ini merupakan sunk cost yang belum di cost recovery. 2. Current Year Operating Cost 3. Current Year Depreciation atas Capital Cost Jika dalam tahun tertentu total biaya belum bisa ditutup oleh hasil migas, maka biaya tersebut akan dibawa ke tahun berikutnya untuk diperhitungkan kembali sisa biaya yang masih belum di cost recovery Q Apakah pemerintah mengganti seluruh biaya kontraktor migas? A Pada dasarnya, konsep bagi hasil yang dianut oleh Indonesia akan mengganti biaya kontraktor migas sebesar 100%. Tidak ada pembatasan atas biaya-biaya yang bisa diganti oleh pemerintah. Namun ketentuan ini sudah berubah. Hasil audit BPK menemukan adanya biaya-biaya yang tidak sepatutnya jika diganti oleh pemerintah misal biaya yang terkait dengan kegiatan CSR perusahaan ditindaklanjuti dengan menerbitkan Permen ESDM no 22 tahun 2008 yang mengatur biaya-biaya yang tidak bisa di ganti oleh pemerintah non cost recovery antara lain pembebanan dana community development pada masa eksploitasi, technical training untuk ekspatriat, biaya konsultan pajak. Q Apa yang dimaksud dengan investment Credit? A Investment Credit merupakan bentuk insentif pemerintah kepada kontraktor migas untuk lebih memberikan daya saing investasi migas di Indonesia dibandingkan negara lain. Jika kontraktor migas mendapatkan fasilitas investment credit berarti dia memperoleh hak untuk meminta ganti kepada pemerintah sebesar prosentase tertentu atas nilai investasi yang berhubungan langsung dengan pembangunan fasilitas produksi Q Bukannya investasi mereka sudah pasti diganti oleh pemerintah? A Benar. Seluruh investasi mereka akan diganti oleh pemerintah melalui mekanisme cost recovery. Namun dalam rangka menarik minat investasi migas, khususnya dikawasan timur indonesia dan diwilayah yang tergolong laut dalam, pemerintah memberikan fasilitas investment credit. Yang berarti, mereka bisa meminta ganti atas investasi selain yang sudah diganti lewat cost recovery. Misalnya nilai investasi mereka sebesar US$ 1,000. Maka nilai 1,000 itu akan diganti seluruhnya melalui cost recovery ditambah sekian persen dari nilai US$ 1,000 yang merupakan investment credit. Investment credit merupakan hak kontraktor namun hanya diberikan dengan persetujuan pemerintah Q Apakah pemerintah mengeluarkan uang tunai untuk mengganti cost recovery? A Tidak. Pemerintah tidak mengeluarkan uang tunai untuk mengganti cost recovery. Tetapi dari hasil produksi minyak dalam barel atau gas dalam MMSCFD langsung dikurangi cost recovery. Q Bagaimana jika hasil produksi migas tidak cukup untuk mengganti cost recovery? Apakah pemerintah tidak mendapatkan bagi hasil? A Secara umum, prosentase bagi hasil merupakan prosentase net dimana hasil produksi harus dikurangi dulu dengan biaya produksi sebelum dibagi ke dua belah pihak. Sehingga dengan konsep ini, maka pemerintah tidak mendapatkan bagi hasil apabila hasil produksi belum cukup untuk mengganti biaya produksi. Namun untuk menjamin adanya penerimaan negara atas migas, walaupun hasilnya belum menutup biaya produksi, di kenalkan mekanisme FTP First Tranche Petroleum. Dimana pemerintah secara otomatis memperoleh 20% dari produksi sebelum hasil produksi tersebut dikurangkan cost recovery dan investment credit . FTP ini diperhitungkan kembali sebagai bagian dari prosentase bagi hasil Q Bagaimana cara menghitung bagi hasil migas? Q Mengapa diatas tertulis indonesia portion 73,2143% sedangkan di bagian paling bawah tertulis 85% untuk oil? A 85 15 untuk oil dan 70 30 untuk gas adalah prosentase yang dihitung dari Equity to be split. Ini bagi hasil yang dijamin dalam kontrak bagi hasil. Namun untuk mendapatkan angka ini, terdapat perhitungan DMO, DMO fee dan Tax. Sehingga perlu dilakukan perhitungan gross up atas prosentase di bagian ETBS ssehingga secara bottom nilai prosentasenya mencapai 85 15 dan 70 30 Q Dengan rate tax yang berbeda-beda sesuai dengan rejim perpajakan sewaktu penandatangan kontrak PSC, bagaimana perhitungan gross up split antara Kontraktor dan pemerintah sehingga net bagian pemerintah adalah 85% dan kontraktor sebesar 15% A Berikut adalah perhitungan gross up dengan rate tax yang berbeda-beda NET SPLITSGOV TAXGROSSEP-UP SPLITS PEMERINTAH 34,090948%71,1538 1 2 Lihat Money Selengkapnya JAKARTA - Emiten migas PT Energi Mega Persada Tbk. ENRG mendapatkan temuan minyak baru 115 juta barel dari blok KKS Malacca anak usahanya, PT Imbang Tata Alam ITA, emiten berkode ENRG ini merupakan operator dan pemilik 100 persen working interest di blok KKS Malacca usahanya melaporkan telah mendapatkan temuan minyak baru sebesar 115 juta barel dari blok KKS Malacca Strait. Temuan minyak baru tersebut sedang dalam proses sertifikasi oleh Gaffney Cline & Associates, yang merupakan salah satu konsultan migas terkemuka di pekerjaan Optimasi Pengembangan Lapangan Lanjutan OPLL di Lapangan TB, ITA juga berhasil menemukan tambahan jumlah minyak di tempat sebesar 41 juta itu, jumlah total penemuan minyak di tempat Original Oil in Place di lapangan TB dan Ringgit menjadi sebesar 156 juta Executive Officer Energi Mega Persada Syailendra Bakrie mengatakan penemuan minyak baru tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja produksi dan keuangan perusahaan dalam waktu dekat."Dengan diselesaikannya aktivitas pemboran di lokasi temuan minyak baru tersebut, diharapkan ITA sebagai Operator dan pemilik working interest di blok KKS Malacca Strait dapat menjadi menjadi salah satu dari 10 produsen minyak terbesar di Indonesia," jelasnya, Senin 6/6/2022.Perseroan akan terus mendukung target Pemerintah mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun Financial Officer Energi Mega Persada Edoardus Ardianto menambahkan penemuan minyak baru tersebut merupakan kesuksesan atas aktivitas pemboran di lapangan minyak TB dan Ringgit yang merupakan bagian dari blok KKS Malacca Strait."ITA akan melakukan pemboran di 19 sumur pengembangan di lapangan terkait untuk mulai memproduksikan temuan minyak baru tersebut," menjelaskan estimasi biaya memproduksikan temuan cadangan minyak ini secara komersial adalah sekitar Rp2-Rp2,5 triliun di tahun 2022 dan 2023."Kami juga berterima kasih kepada SKK Migas atas dukungan dan kerjasamanya dalam pengoperasian aset-aset migas kami selama ini,” SKK Migas Dwi Soetjipto, menjelaskan akan memberi dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan oleh seluruh KKKS, termasuk temuan kandungan minyak oleh ITA di Blok KKS Malacca Strait ini."Selanjutnya, SKK Migas akan melanjutkan kerjasama dengan KKKS untuk memenuhi target produksi migas nasional. Diharapkan harga minyak dan gas yang cukup tinggi saat ini dapat memotivasi KKKS mempercepat kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang tengah dilakukan,” tambahnya.

konsultan migas di indonesia